Google

Selasa, 28 Juni 2016

Bertemu Dengan Tuhan

Bertemu Dengan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa hari yang lampau saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi di salah satu hotel bintang lima di pusat kota Amsterdam, maka dari itu saya harus melewati daerah kumuh tempat para gelandangan dan pecandu disitu.

Tiba-tiba saya mendengar panggilan "Selamat pagi Tuan!", saya menoleh kebelakang dan saya melihat seorang pengemis tua dengan wajah yang kotor, dekil dan bau alkohol rupanya ia sudah ber-minggu2 tidak mandi. Pakaiannya pun bau dan kotornya sudah tak terlukiskan lagi. Pengemis ini sedang memegang cangkir besar yang berisikan kopi panas. Ia menawarkan kepada saya "Maukah Bapak minum seteguk dari air kopi saya?"

Dalam hati saya jangankan minum dari cangkirnya dekat dengan diapun rasanya sudah muak dan jijik, apalagi kalau melihat kumis dan jangutnya yang masih penuh dengan sisa2 makanan dari kemarin. Disamping itu kalau saya minum dari cangkir bekas dia, jangan2 nanti saya akan ketularan penyakit AIDS?

Logika dan otak saya melarang saya untuk menerima tawaran tsb, tetapi hati nurani saya menganjurkannya: "Percuma lho ke gereja tiap minggu, kalau lho masih mempunyai pikiran dan praduga buruk terhadap orang lain!" Akhirnya saya datang ke pak tua itu dan minum seteguk kopin
... baca selengkapnya di Bertemu Dengan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 19 Juni 2016

Cerita Kakek Hanif

Cerita Kakek Hanif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Menjelang Maghrib, penduduk di Desa Mekar jati berduyun-duyun menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah.
Arwan masih di rumah ketika teman-teman yang lainnya telah ke masjid. Ia memang selalu menunggu sahabat karibnya, Mujib. Setelah Mujib datang, mereka pun berangkat bersama-sama. Seperti biasanya, setiap habis shalat Magrib, Arwan dan Mujib ikut mengaji bersama Kakek Hanif.
“Arwan, bacaanmu kemarin sampai di mana?” tanya Kakek Hanif.
“Sampai Surat AI-Alaq, Kek!”

Kemudian, Kakek Hanif menyuruh Arwan untuk meneruskan bacaannya. Arwan yang sudah mengikuti pengajian itu selama tiga bulan, tentu saja tidak mengalami kesulitan, Bahkan, ia bisa membacakannya dengan lagu yang indah dan tajwid yang benar. Mereka membaca bergiliran. Ada yang sudah lancar seperti Arwan. Ada yang masih kaku. Bahkan, ada juga yang masih mengeja. Selain diajarkan cara membaca Alquran, mereka juga di suruh untuk menghapalkan doa-doa.

Anak-anak pengajian di masjid itu memang senang belajar dengan Kakek Hanif. Karena selain baik hati, ia juga tak suka marah-marah. Kakek Hanif pintar bercerita. Dan itulah yang menyebabkan mereka jadi lebih akr
... baca selengkapnya di Cerita Kakek Hanif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 15 Juni 2016

Si Kakek dan Aku

Si Kakek dan Aku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ku tatap matahari yang sudah meninggi, cuaca tidak terlalu terik siang ini. Aku melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan mahakam ini. Pesangon yang ku terima sebulan yang lewat, membuatku harus menyusuri jalan-jalan kota demi mendapatkan pekerjaan. Sebagai seorang pria rasanya ini adalah saat yang kelam. Tanpa pekerjaan dan sudah sebulan ini berkeliaran di jalan-jalan kota demi mencari pekerjaan. Bertemankan terik matahari, debu, keringat, hujan dan lumpur. Rasanya ingin berhenti menyudahi perjuangan mencari pekerjaan ini. Tapi… aku harus tetap berjuang demi memenuhi kebutuhan hidup, yang membuatku sedikit tenang adalah aku belum memiliki tanggung jawab menafkahi anak istri. Seandainya aku sudah berkeluarga mungkin aku bisa stres tanpa pekerjaan seperti ini. Yah… meskipun sebenarnya sekarang ini juga sudah sedikit stres karena belum mendapatkan pekerjaan.

Dengan bermodalkan uang pesangon aku berkeliling kota mencari pekerjaan. Hari sudah siang saatnya aku mengisi perut, aku melangkah ke warung makan di pinggir jalan. Duduk di bangkunya yang sudah kusam dan meja yang berlapiskan karpet plastik. Seorang ibu menyambutku dan menanyakan mau makan apa, setelah aku mengatakan pilihan menu makan siangku si ibu langsung mempersiapkannya. Aku mendesah pelan rasanya lelah, lelah fisik dan pikiran karen
... baca selengkapnya di Si Kakek dan Aku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 07 Juni 2016

Siapa Bilang Kerja Ikhlas Bukan Investasi?

Siapa Bilang Kerja Ikhlas Bukan Investasi? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Victor Asih

Belasan tahun yang lalu …

Seorang mahasiswa bertubuh kurus kering mendatangi sebuah warung makan yang terletak di dekat kampusnya, UNPAD di jl. Dipati Ukur. Kampus sebuah perguruan tinggi negeri favorit di Bandung. Ibu pemilik warung yang memang biasa melayani para mahasiswa tersebut menyambutnya dengan ramah.

”Silahkan Dik, mau makan nasi pakai lauk apa?” tanyanya. ”Kalau sebungkus nasi harganya berapa Bu?” si mahasiswa balik bertanya.

”Lima ratus rupiah, Dik. Lauknya mau apa saja? Silahkan pilih”, jawab si pemilik warung. ”Kalau sepotong daging rendang harganya berapa Bu?” tanya si mahasiswa lagi.

”Dua ribu saja”, jawab si pemilik warung. Si mahasiswa terlihat mengerenyitkan dahi dan berpikir. ”Kalau sayur lodeh jadi berapa Bu?” tanyanya lagi.

Begitu seterusnya si mahasiswa menanyakan satu persatu harga masakan yang ada di warung itu. Setiap kali diberitahu harganya, si mahasiswa terlihat terdiam sejenak dan terus menanyakan harga masakan lainnya yang ada di warung itu. Sementara sang pemilik warung berusaha menjawab satu persatu dengan sabar.

Sampai akhirnya si mahasiswa bertanya, ”Kalau
... baca selengkapnya di Siapa Bilang Kerja Ikhlas Bukan Investasi? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 06 Juni 2016

Arloji yang Hilang

Arloji yang Hilang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu.

Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.

Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut.

Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tump
... baca selengkapnya di Arloji yang Hilang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu